Tari Tradisional DKI Jakarta

Jakarta memiliki cukup banyak tarian tradisional yang hidup dan berkembang dalam kebudayaan masyarakat aslinya, yakni masyarakat Betawi. Tarian Betawi terbentuk dari proses asimilasi berbagai kebudayaan, seperti Melayu, Arab, Cina, Portugis, India, dsb. Tarian Betawi juga mempunyai ciri khas sendiri, yaitu penggunaan suara musik pengiring yang riang serta gerakan-gerakan tari yang dinamis. Di bawah ini ada lima jenis tarian Jakarta yang paling populer untuk Anda ketahui.

1. Tari Topeng Betawi


Tari Topeng cukup lama dikenal dan berkembang dalam masyarakat Betawi. Tarian ini merupakan paduan aspek tari, musik, dan teater. Penggunaan topeng dalam tarian ini didasarkan atas kepercayaan dahulu masyarakat Betawi bahwa topeng mempunyai kekuatan magis yang dapat menolak bala, bahkan menghilangkan rasa duka. Oleh karenanya, Tari Topeng biasanya dipentaskan untuk memeriahkan pesta-pesta penting, misalnya pada acara pernikahan dan khitan.

2. Tari Yapong


Tari Yapong pertama kali diperkenalkan pada tahun 1977 dalam rangka mempersiapkan acara ulang tahun kota Jakarta ke-450. Tari Yapong telah diciptakan oleh Bagong Kussudiarjo. Nama tari ini berasal dari bunyi nyanyian lagunya “ya, ya, ya”  dan alunan musik yang berbunyi “pong, pong, pong.” Gerakan tarian ini sangat dinamis dan gembira sehingga sering dipentaskan dalam acara-acara sambutan.

3. Tari Cokek


Tarian khas Betawi ini ditarikan berpasangan dan sangat kental dengan budaya etnik Cina. Kata cokek sendiri berasal dari bahasa Cina cukin yang berarti selendang yang dipakai para penari wanitanya guna menarik pasangannya. Tarian Cokek ini diiringi oleh musik Gambang Kromong dan ciri khasnya adalah goyangan pinggul yang dinamis.

4. Tari Lenggang Nyai


Tari Lenggang Nyai juga sering disebut sebagai tari Lenggang Betawi. Tarian ini telah diciptakan oleh Wiwik Widiastuti pada tahun 1998 hingga tarian ini bisa dianggap masih baru. Tarian ini didasarkan pada cerita rakyat setempat, yakni tentang Nyai Dasimah yang telah berhasil keluar dari perkawinan yang merenggut kebebasannya. Seperti Tari Cekok, Tari Lenggang Nyai juga banyak dipengaruhi oleh budaya Cina. Sekelompok gadis belia berjumlah 4 atau sampai 6 orang biasanya yang membawakan tarian ini dan sering dipentaskan pada acara-acara resmi penyambutan tamu penting atau pernikahan.

5. Tari Zapin


Tarian ini merupakan adaptasi dari Tari Zapin yang dipengaruhi oleh budaya Arab adan Melayu. Konon, pengubahan kata zapin menjadi japin dikarenakan kebiasaan masyarakat Betawi menyebut kata Z dengan huruf J. Tari Japin diiringi oleh musik dan lagu Betawi, yang terdiri dari alat musik gambus dan marwas. Keunikan Tari Japin Betawi ini dilihat dari kelincahan para penarinya yang melompat-lompat dan biasanya ditarikan secara berpasangan.

Itulah tarian tradisional DKI Jakarta/Betawi yang wajib kita lestarikan dan terus di kembangkan jangan sampai hilang. Dengan mengenal budaya daerah di seluruh Indonesia kita akan menambah wawasan budaya Negara Tercinta  Ini.

No comments for "Tari Tradisional DKI Jakarta"