Upacara Adat Nusa Tenggara Barat (NTB)

Upacara adat adalah suatu upacara yang sangat sakral yang sering kita jumpai  di indonesai, dimana upacara adat sendiri memilki suatu kesan sendiri bagi yang melaksanakan upacara tersebut. Di indonesia sendiri  upacara adat masih sering di lakukan seperti upacara adat pernikahan, memperingati hari-hari tertentu dan masih banyak lagi. Di daerah saya sendiri yaitu Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat upacara adat sanggat sering di lakukan terutama upacara adat pernikahan, selain upacara adat pernikahan masih banyak upacara adat yang dimiliki oleh lombok yang unik. Berikut 3 upacara adat unik yang ada di lombok.

1. Upacara Bau Nyale


Nyale adalah sebuah pesta atau upacara yang dikenal dengan Bau Nyale. Kata Bau berasal dari Bahasa Sasak yang berarti menangkap sedangkan kata Nyale berarti cacing laut yang hidup di lubang-lubang batu karang dibawah permukaan laut.

Bau Nyale merupakan sebuah acara perburuan cacing laut. Acara ini diselenggarakan sekitar bulan Februari dan Maret. Tempat penyelenggaraan upacara Bau Nyale ini ada di Pantai Seger, Kuta. Terletak dibagian selatan Pulau Lombok Untuk melestarikan sebuah budaya yang ada di indonesia , kita sebagai warga negara indonesai harus tau budaya-budaya atau upacara-upcara  adat yang ada negara sendiri terlebih dahulu untuk nantinya budaya dan adat-istiadat yang ada di negara kita bisa mendunia.

2. Upacara Adat "Merariq"


Merarik adalah bahasa sasak yang artinya menikah, di daerah lombok sendiri upacara pernikahan dilakukan dengan cara yang unik yaitu pertama mempelai perempuan akan diculik oleh si mempelai laki-laki dan di bawa kerumahnya, dimana hal ini sebelumnya sudah ada kesepakatan terlebih dahulu dengan orang tua mempelai perempuan.Singkat cerita setelah hal tersebut dilakukan maka besoknya akan dilakukan sebuah prosesi ijab kaboul untuk mengesahkan pernikahan dua pasangan tersebut.

3. Nyongkolan


Nyongkolan adalah sebuah kegiatan adat yang menyertai rangkaian acara dalam prosesi perkawinan pada suku sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat. kegiatan ini berupa arak-arakan kedua mempelai dari rumah mempelai pria ke rumah mempelai wanita, dengan diiringi keluarga dan kerabat mempelai pria, memakai baju adat, serta rombongan musik yang bisa gamelan atau kelompok penabuh rebana, atau disertai Gendang beleq pada kalangan bangsawan. Dalam pelaksanaannya, karena faktor jarak, maka prosesi ini tidak dilakukan secara harfiah, tetapi biasanya rombongan mulai berjalan dari jarak 1-0,5 km dari rumah mempelai wanita.

Tujuan dari prosesi ini adalah untuk memperkenalkan pasangan mempelai tersebut ke masyarakat, terutama pada kalangan kerabat maupun masyarakat dimana mempelai perempuan tinggal, karena biasanya seluruh rangkaian acara pernikahan dilaksanakan di pihak mempelai laki-laki.

Sebagian peserta dalam prosesi ini biasanya membawa beberapa benda seperti hasil kebun, sayuran maupun buah-buahan yang akan bibagikan pada kerabat dan tetangga mempelai perempuan nantinya. Pada kalangan bangsawan urutan baris iring-iringan dan benda yang dibawanya memiliki aturan tertentu.

hingga saat ini Nyongkolan masih tetap dapat ditemui di Lombok, iring-iringan yang menarik masyarakat untuk menonton karena suara gendangnya ini biasanya diadakan selepas dhuhur di akhir pekan. apabila anda melakukan perjalanan antar kota do Lombok, maka bersiaplah untuk menghadapi kemacetan insidental akibat Nyongkolan yang dapat anda temui sepanjang jalan, apabila di kahir pekan tersebut banyak digelar pernikahan. 

Semoga bermanfatt.