Wayang Golek dan Perkembangannya
Wayang golek merupakan salah satu dari sekian banyak jenis kesenian wayang. Untuk mengetahui pengertian wayang golek dapat kamu simak uraian singkat di bawah ini.
Sumber sejarah mengenai lahirnya kesenian wayang golek memang tidak banyak yang bisa kita jadikan pedoman. Akan tetapi beberapa sejarawan dan seniman meyakini bahwa pencetus kesenian wayang golek adalah Sunan Kudus. Pada masa tersebut wayang golek digunakan oleh Sunan Kudus dalam syiar dan dakwah kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar apa yang ingin disampaikan Sunan kepada masyarakat mengenai hukum dan syariat islam bisa lebih dipahami dan diresapi oleh masyarakat.
Pengertian wayang golek
Wayang Golek adalah salah satu kesenian wayang tradisional dari Jawa Barat. berbeda dengan kesenian wayang di pulau jawa lainnya yang menggunakan kulit dalam pembuatan wayangnya, Wayang Golek merupakan kesenian wayang yang terbuat dari kayu. Kesenian Wayang Golek ini sangat populer di Jawa Barat khususnya di wilayah tanah pasundan.
Perkembangan wayang golek
Menurut beberapa sumber, sejarah Wayang Golek di mulai pada abad 17. Pada awalnya, kesenian Wayang Golek muncul dan lahir di wilayah pesisir utara pulau jawa. menurut legenda, Sunan kudus menggunakan Wayang Golek ini untuk menyebarkan agama Islam di masyarakat. Pada masa itu, pertunjukan Wayang Golek masih menggunakan bahasa jawa dalam dialognya. Kesenian Wayang Golek ini mulai berkembang di Jawa Barat pada masa ekspansi kesultanan mataram.
Wayang Golek mulai berkembang dengan bahasa sunda sebagai dialognya. Selain menjadi media penyebaran agama, Wayang Golek berfungsi untuk pelengkap acara syukuran atau ruwatan. Pada saat itu pertunjukan Wayang Golek masih tanpa menggunakan sinden sebagai pengiringnya. Wayang Golek mulai menggunakan iringan sinden pada 1920an. Hingga saat ini Wayang Golek terus berkembang sebagai hiburan bagi masyarakat terutama di tanah sunda.
Dalam pertunjukan Wayang Golek ini sama seperti pertunjukan wanyang lainnya, lakon dan cerita di mainkan oleh seorang dalang. Yang membedakan adalah bahasa pada dialog yang di bawakan adalah bahasa sunda. Pakem dan jalan cerita Wayang Golek juga sama dengan wayang kulit, contohnya pada cerita Ramayana dan Mahabarata. Namun yang membedakan adalah pada tokoh punakawan, penamaan dan bentuk dari punakawan memiliki versi tersendiri yaitu dalam versi sunda.
Selain cerita Ramayana dan mahabarata, ada juga cerita dan lakon carangan. Dalam cerita carangan ini dalang membuat sendiri alur cerita yang biasanya diambil dari cerita rakyat atau kehidupan sehari – hari. dalam cerita carangan biasanya mengandung pesan moral, kritikan, humor dan lain – lain. Dalam cerita carangan tidak hanya di gunakan untuk mengembangkan cerita, namun juga untuk mengukur kualitas dalang dalam membuat cerita. Dalam pertunjukan Wayang Golek ini selain di iringi dengan sinden juga diiringi dengan gamelan sunda diantaranya seperti saron, peking, selantem, boning, boning rincik, kenong, gong, rebab, gambang kempul, kendang indung dan kulanter.
Dalam perkembangannya, Wayang Golek tetap menjadi salah satu kesenian tradisional kebanggan masyarakat Jawa Barat. Terbukti Wayang Golek tetap mewarnai berabagai acara seperti ruwatan, syukuran dan acara besar lainnya. Selain itu, beberapa seniman tetap mengembangkannya dengan beberapa kreasi tambahan agar terlihat menarik dan tetap lestari tanpa menghilangkan pakem di dalamnya.
Semoga dengan memahami pengertian wayang golek di atas dapat menumbuhkan kecintaan kita semua terhadap kesenian daerah sehingga dapat melestarikan kebudayaan bangsa yang menjadi kekayaan tak ternilai harganya.
No comments for "Wayang Golek dan Perkembangannya"
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan pesan jika anda mempunyai saran kritik ataupun pertanyaan seputar topik pembahasan.