Tari Tradisional Maluku Utara

Maluku Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia. Maluku Utara resmi terbentuk pada tanggal 4 Oktober 1999, melalui UU RI Nomor 46 Tahun 1999 dan UU RI Nomor 6 Tahun 2003.

Selain kaya akan rempah-rempah tanah maluku juga kaya akan tari tradisional adapun diantaranya adalah:

1. Tari Soya-soya


Tarian ini berlatarbelakang peristiwa dalam sejarah Ternate, semasa pemerintah Sultan Babullah (1570-1583), yaitu tatkala Sultan Babullah menyerbu benteng Portugis di Kastela  (Santo Paolo Pedro) untuk mengambil jenasah ayahnya. Sultan Khairun yang dibunuh secara kejam oleh tentara Portugis di dalam benteng tersebut. Tarian yang bertemakan patriotisme ini diciptakan oleh para seniman kesultanan untuk mengabdikan peristiwa bersejarah tersebut.

Tarian soya-soya ini, diartikan sebagai tarian pejmeputan. Sebab, biasanya tarian ini kerap diperagakan saat akan melakukan penjemputan tamu penting atau tamu kebesaran oleh pihak Keslutanan yang datang.

Selain tarian cakalele, tarian soya-soya ini juga diistilahkan dengan tarian perang, karena berdasarkan laterbalakang tarian ini, digunakan oleh pasukan keslutanan untuk berperang melawan penjajah

2. Tari Lenso


Tari Lenso adalah tarian muda-mudi dari daerah Minahasa (sulut) dan daeah Maluku,Tarian ini biasanya di bawakan secara ramai-ramai bila ada Pesta. Baik Pesta Pernikahan, Panen Cengkeh, Tahun Baru dan kegiatan lainnya.
Tarian ini juga sekaligus ajang Pencarian jodoh bagi mereka yang masih bujang...mau coba?
Lenso artinya Saputangan. Istilah Lenso, hanya dipakai oleh orang-orang (masyarakat di daerah Sulut, sebagian Sulteng dan daerah lain di Indonesia Timur).

3. Tari Orlapei


Tarian ini adalah tarian penyambutan para tamu kehormatan pada acara-acara Negeri/Desa di Maluku Tengah. Pada umumnya menggambarkan suasana hati yang gembira dari seluruh masyarakat terhadap kedatangan tamu kehormatan di Negeri/Desa-nya, dan menjadi ungkapan Selamat Datang. Kombinasi pola lantai dan gerak serta rithem musik lebih memperkuat ungkapan betapa seluruh masyarakat Negeri/Desa setempat merasa sangat senang dengan hadirnya tamu kehormatan di Negeri/Desa mereka.Tarian ini menggunakan properti “gaba-gaba” (bagian tangkai dari pohon sagu/rumbia sebagai makanan khas rakyat Maluku, dan dalam dialek Maluku disebut “jaga sagu”) Diiringi alat musik tradisional rakyat Maluku, yaitu : Tifa,

4. Tari Tidetide

Tidetide adalah tarian khas Halmahera Utara yang biasanya dipentaskan pada acara tertentu seperti pada pesta perkawinan adat atau pesta rakyat. Gerakan pada tarian Tidetide memiliki makna tertentu yang dapat diartikan sebagai bahasa pergaulan sehingga Tidetide juga dikenal sebagai tari pergaulan. Tarian ini dibawakan oleh kelompok penari pria dan wanita yang berjumlah 12 orang sambil diiringi tabuhan tifa, gong dan biola

5. Tari Cikalele


Tarian Cakalele merupakan tarian tradisional Maluku yang dimainkan oleh sekitar 30 laki-laki dan perempuan. Para penari cakalele pria biasanya menggunakan parang dan salawaku, sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan).

Adapun para penari laki-laki mengenakan pakaian perang yang didominasi oleh warna merah dan kuning tua. Di kedua tangan penari menggenggam senjata pedang (parang) di sisi kanan dan tameng (salawaku) di sisi kiri, mengenakan topi terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam berwarna putih.

Sementara, penari perempuan mengenakan pakaian warna putih sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya. Para penari Cakalele yang berpasangan ini, menari dengan diiringi musik beduk (tifa), suling, dan kerang besar (bia) yang ditiup

Keistimewaan tarian ini terletak pada tiga fungsi simbolnya. (1) Pakaian berwarna merah pada kostum penari laki-laki, menyimbolkan rasa heroisme terhadap bumi Maluku, serta keberanian dan patriotisme orang Maluku ketika menghadapi perang.

(2) Pedang pada tangan kanan menyimbolkan harga diri warga Maluku yang harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan. (3) Tameng (salawaku) dan teriakan lantang menggelegar pada selingan tarian menyimbolkan gerakan protes terhadap sistem pemerintahan yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat.

6. Tari Bambu Gila


Tarian ini merupakan tarian yang sangat mistis di daerah maluku utara . tepatnya di daerah hutan bambu di kaki gunung GAMALAMA . Awal tarian ini yaitu untuk memindahkan kapal kayu yang telah jadi dibuat dari gunung ke pantai . Tarian tersebut juga digunakan untuk memindahkan kapal yang sudah kandas di laut . Bahkan untuk para raja-raja tarian bambu gila ini juga digunakan untuk melawan para musuh yang datang untuk menyerang . Dan sekarang tarian tersebut dijadikan sebagai hiburan pada saat ada acara adat dan pesta . Tarian tersebut menggunakan bambu yang berukuran kira - kira 10 - 15 meter . Sebelum tarian ini dimulai pertama-tama pawang akan membakar kemenyan atau dupa  terlebih dahulu dengan diirngi pembacaan doa agar diberikan keselamatan hingga selesai memainkan. Setelah itu bambu tersebut berguncangan dengan perlahan semakin lama bambu tersebut akan semakin kencang.

Tarian bambu gila ini dimainkan oleh para 6 lelaki tubuh besar yang memegangi bambu dan dibawa berputar mengelilingin lapangan mengikuti arah gerakan bambu tersebut . Bambu tersebut memiliki berat berton-ton sehingga keenam pria tersebut tak kuasa untuk menahannya.

Demikian penjelasan singkat mengenai Tari Tradisional Maluku Utara, semoga bermanfaat.

No comments for "Tari Tradisional Maluku Utara"