Asal-Usul Sumedang

Berdasarkan etimologi kata Sumedang berasal dari bahasa Sunda kuno yaitu :

SU              : Bagus

MEDANG  : Luas

LARANG   : Jarang Bandingannya

Sumedang Larang berarti "tanah luas, bagus yang Jarang bandingannya". Tapi sebelum itu perlu kita lihat bahwa hal ini semua berasal dari kepercayaan masyarakat terhadap Legenda rakyat Sumedang yaitu mengenai ucapan Prabu Tajimalela pada saat terjadi keajaiban alam sekitar Tembang agung, dimana langit menjadi terang benderang oleh sebuah cahaya yang melengkung seperti selendang selama tiga hari tiga malam yang bertepatan dengan penyerahan tahta kepada seorang putranya yang terpilih dalam sebuah sayembara, yang mana pemenang nya adalah salah seorang putranya yang bernama Prabu Gajah Agung. Saat itu Prabu Tajimalela berucap "Insun Medal Insun Madangan", yang kalau diartikan Insun Medal berarti aku lahir dan Isun Madangan berarti aku memberi penerangan. Jadi insun medal insun madangan berarti "aku lahir untuk memberi penerangan". Maka sejak saat itulah timbul nama Sumedang yang kemudian menjadi nama sebuah kerajaan yang di pimpin oleh Prabu Gajah Agung. Pada perkembangan selanjutnya nama kerajaan nya menjadi kerajaan "Sumedanglarang".  Dari sinilah kemudian Prabu Tajimalela mengajarkan ilmu  Kasumedangan yang berisi 33 pasal yang kelak kemudian hari menjadi falsafah hidup rakyat kerajaan Sumedang Larang.

Di wilayah Sumedang sendiri sebetulnya baru muncul sebuah kerajaan kurang lebih tahun 1479 M oleh Dewa Guru Haji Putih yang merupakan keturunan dari Raja-raja Galuh dan merupakan saudara dari Prabu Siliwangi dari kerajaan Sunda/Pajajaran. Nama kerajaan nya saat itu adalah Tembong Agung yang berpusat di Leuwi Hideung daerah kecamatan Darmaraja sekarang.

Diakui atau tidak, menulis tentang Kasumedangan ataupun sejarah Sumedang memeng cukup sulit, karena harus selalu bermain dengan pemikiran tentang mitos dan legenda yang ada. Penulisan sejarah Sumedang berdasarkan mitos dan legenda ini mengandung unsur subjektifitas yang sangat tinggi karena masih jarang sumber ilmiah tentang topik ini. Tapi walauoun begitu, bukan berarti menulis Kasumedangan suatu hal yang tidak mungkin.