Tari Cendrawasih, Tarian Tradisional Bali

Tari Cendrawasih merupakan salah satu tari tradisional Bali yang menggambarkan ritual-ritual perkawinan burung cendrawasih. Walaupun burung cendrawasih ini merupakan burung yang ada di Papua, namun berkat keindahannya maka burung ini menjadi inspirasi tarian Bali ini. Karena keindahannya burung cendrawasih disebut sebagai bird of paradise.

Lalu bagaimana dengan keindahan tari cendrawasih? seperti apa sejarah tari cendrawasih ini, dan siapa pencipta tari cendrawasih bali ini? Mari kita simak penjelasan dibawah ini mengenai Tari Cendrawasih yang berasal dari Bali ini.

tari cendrawasih

Tari Cendrawasih merupakan salah satu tarian yang berasal dari Bali. Tarian ini terinspirasi oleh burung cendrawasih, yang dikenal dalam bahasa Bali sebagai manuk dewata. Jenis burung tersebut dikenal suka menari dan menyanyi ketika berupaya untuk melakukan perkawinan.

Tarian ini ditarikan oleh dua penari perempuan dengan gerakan tarian terbagi menjadi 3 bagian atau pembabakan, yaitu bagian awal (pepeson), bagian utama (pengawak), dan bagian akhir (pengipuk).
Sejarah Tari Cendrawasih dan Pencipta Tari Cendrawasih
Diciptakan oleh I Gede Manik dan pertama kali ditampilkan disubdistrik Sawan, Kabupaten Buleleng pada tahun 1920. I Gede Manik adalah seorang seniman besar asal Bali. Beliau adalah seorang seniman tabuh dan penari pertama dari Tari Kebyar Legong. Selain Tari Cendrawasih, Beliau juga menciptakan Tari PALAWAKYA dan Tari TRUNAJAYA.

Tari Cendrawasih menjadi ikon tari Bali dan sering ditampilkan pada berbagai event didalam dan diluar negeri. Penampilan Tari Cendrawasih pada masa sekarang berasal dari koreografi oleh N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem, yang diaransemenkan pada penampilan pertamanya pada 1988.

Pertunjukan Tari Cendrawasih
Tari Cendrawasih ditampilkan  2 orang penari perempuan secara berpasangan dan dapat pula ditarikan oleh lebih dari 1 pasangan. Sesuai dengan temanya, salah seorang penari berperan sebagai burung cendrawasih betina, dan seorang lainnya berperan sebagai burung cendrawasih jantan. Kedua penari tersebut tidak naik ke panggung secara bersamaan, melainkan salah satunya –yakni yang berperan sebagai cendrawasih betina akan lebih dahulu menari, baru disusul penari lainnya di pertengahan pertunjukan.

Gerak Tari Cendrawasih
Gerakan tari cendrawasih terbagi ke dalam 3 bagian atau pembabakan, yaitu bagian awal (pepeson), bagian utama (pengawak), dan bagian akhir (pengipuk). Bagian awal ditandai dengan munculnya seorang penari yang dilanjutkan dengan gerak berputar, agem kanan, agem kiri, gerak nyelendo, nyosol, dan kembali lagi ke gerakan berputar dan seterusnya. Bagian utama ditandai dengan masuknya penari ke dua ke atas panggung seraya bergerak meiberan bersama penari pertama saling berlawanan arah. Gerakan dilanjutkan dengan agem kanan, gerak ngengsong, ngombak angke, mekecog kanan, agem kiri, nyolsol, mencogan, dan nyigsig. Gerakan ini diulang sebanyak 2 kali hingga mereka melakukan gerak penutup yaitu gerak pengipuk.

Busana Tari Cendrawasih
Busana yang dikenakan dalam tarian ini, pada bagian kepala rambutnya di gelung ditambah menggunakan mahkota yang terbuat dari kulit binatang dengan warna emas. Pada bagian badan menggunakan angkin yang menutup dada sampai perut bawah. Kemudian pada bagian bawah menggunakan rok warna merah dengan motip-motip prade. Sayapnya berupa kain warna merah dengan hiasan warna orange dipinggirnya.

Aksesoris / Properti Penari Cendrawasih
Penari Cendrawasih tidak menggunakan banyak properti, hanya aksesoris yang digunakan berupa gelang tangan, kalung  ileher, pada bagian kepala ada hiasan bunga mawar palsu berwarna merah dan putih serta bagian telinga biasanya memakai rumbing atau bisa diganti dengan subang.

Iringan Musik Tari Cendrawasih
Seperti halnya tarian bali pada umumnya, tari cendrawasih juga diiringi dengan musik pengiring tari. Iringan yang mengiringi tarian ini menggunakan paduan musik gamelan Bali dengan beberapa alat musik tradisional bali lainnya seperti Pereret, cingcang dan genggong. Setiap tabuhan musik yang rancak ini diselaraskan dengan gerak penarinya yang menjadi satu kesatuan.

Demikian Sobat Tradisi, informasi mengenai tari Cendrawasih yang berasal dari Bali. Semoga bermanfaat dan terus semangat dalam beraktifitas

2 comments for "Tari Cendrawasih, Tarian Tradisional Bali"

  1. Indonesia memang selalu terkenal dengan keberagamannya yang melimpah... saya sangat suka dengan budaya yg ada do negeri ini... termasuk di bali yg masih lekat dengan budaya sekalipun di sana banyak sekali turis turis yang bisa saja membuat warga meninggalkan budaya... namun nyatanya warga bali tetap pada prinsip dan terus melestarikan budaya di sana..

    ReplyDelete
  2. Tari ini Idonesia banget hehe
    Jadi masih mau ngehapus kebudayaan sendiri? Menurut saya sayang sekali sih
    Buat kelompok "itu" stop hapus budaya sendiri yang indah dan elok ini

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan pesan jika anda mempunyai saran kritik ataupun pertanyaan seputar topik pembahasan.